Jumat, 22 Maret 2019

Seekor Tikus

Dari awal, tempat saya memang bukan disini. Saya hanya akan menjadi tikus nakal bila berada di sekitar kucing lapar. Tikus bergerak, Kucing menangkap. Tikus menghindar, Kucing mengejar. Begitu terus sampai akhirnya sang tikus mati kelelahan dan sang kucing mati kelaparan.

Kau tau? hal yang paling menyakitnya menjadi orang lemah ia rasa yang tak pernah puas akan diri sendiri. Kesalahan orang lain bagaikan salah satu kesalahan terbesar yang kita miliki.

Salah satu cara bertahan hidup yang tikus jalani adalah hanya bersembunyi dan jangan sampai tertangkap. Melelahkan memang. Tapi itu lah sebabnya kau ditakdirnya untuk menjadi tikus yang kuat. Agar kau bisa menghindari Kucing yang kelaparan dan agar kau tidak mati kelelahan.

Dan terlebih lagi, Kau selalu jadi pemeran antagonis meski kau tak pernah melukai bahkan kau tak pernah menyentuh siapapun kecuali ibumu.

Dunia ini jahat bila kau hanya memandangnya dari sisi kemalangan dirimu. Coba lihat dari sisi yang lebih baik. Kau dibutuhkan kucing untuk bertahan hidup sekalipun kucing itu memiliki makanan yang cukup. Kau selalu dicari meski keberadaanmu hanya bertanda kesialan bagi seseorang. Bersyukurlah atas dirimu yang selalu dicintai Tuhan.

Tenanglah dan jalani semua dengan seharusnya. Hadapi dengan keberanian diri dan keyakinan bahwa kau sebuah hadiah yang Tuhan berikan pada Ibu dan Ayahmu.

Selalu semangat dan berikan yang terbaik untuk orang disekitarmu. Tebarkan kebaikan bila memang kejahatan sudah mendominan hatimu dan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar