Menjadi penyuka atau pendukung sesuatu merupakan satu hal yang lumrah. Tapi apa jadinya jika "menyukai" atau "mendukung" tersebut menjadi "fanatik". Apa sih fanatik itu?
Menurut Wikipedia :
Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.
Singkatnya adalah terlalu mengagungkan sesuatu yang dianggapnya benar meskipun itu adalah hal yang salah.
Contohnya kita ambil salah satu berita yang sedang hangat-hangatnya dibidang olahraga. Seorang fans club sepakbola mendapatkan hal yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ia di habisi oleh beribu-ribu umat manusia yang mendukung lawan fans club tersebut. Penyebabnya, Ia pulang dengan nama tanpa nyawa. Sangat disayangkan jika menyukai sesuatu tetapi terlalu mengedepankan kekerasan.Tak ada salahnya bila kita menyukai sesuatu. Tapi, pakai lah pikiran untuk melakukan sesuatu.
Pernah saya membaca salah satu artikel bertuliskan "Saat ini jamannya melawan menggunakan otak bukan otot" Pernyataan tersebut sudah dipatahkan dengan kejadian ini. Sangat miris dengan pemikiran orang Indonesia yang terlalu banyak diisi dengan "kriminal".
Menurut saya pribadi. Beribu-ribu orang tersebut tak salah bila membela sesuatu. Tetapi caranya lah yang salah. Coba kita berpikir panjang. Bila nanti Cabang Olahraga tersebut di tiada kan? Pasti semua akan menentangnya. Bukan 1/2 fans dari club sepakbola yang merasakan dampaknya. Tapi jutaan umat manusia di Indonesia akan merasakan dampaknya. Dan bila nanti kerabat kita yang menjadi korban? Sangat sedih bukan?
Cobalah untuk menyukai tanpa harus menuhani. Mencoba untuk toleransi tanpa memandang darimana dan siapa.
Intinya, Tak perlu mengagungkan sesuatu hingga kau lupa diri. Menyukai boleh, tapi jangan menuhani. Jadilah generasi ujuk prestasi. Jangan jadi generasi sel besi.
Sekian. Terimakasih sudah membaca, cobalah untuk berpikir jernih.
Teruntuk keluarga besar Jakmania. Turut berduka cita atas kepergian Haringga Sirila. Jadikan ini pelajaran bukan sebagai ajang balas dendam. Doa tak berhenti, Peluk jauh dari sini. Untuk semua yang sedang berduka, Bersabarlah tuhan tau apa yang terbaik untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar