Sabtu, 29 Desember 2018

Untuk 2018

Angka-angka yang kau susun untuk membuat kau utuh sebentar lagi akan runtuh. Kau akan tergantikan dengan Adikmu nanti. Ikhlaskan semua yang sudah kau lakukan untukku dan untuk seluruh orang yang menemanimu. Kau jangan risau. Aku terjatuh, Aku berubah, dan sampai Aku menjadi Aku yang ditunggu mama-ayahku itu saat ini bersama mu. Menemanimu hingga kau diganti. Aku tak akan memberi kan selamat datang pada Adikmu nanti. Karna aku terlalu mencintaimu. Maksudku, kau terlalu banyak menyimpan memori untukku dan terutama untuk negeri ku.

Negeri yang sangatku cinta, yang sangat ingin ku buat harum namanya ini sedang berduka. Banyak sakit yang mereka rasakan dan kau tetap menemaninya bagai pak pos yang tetap setia mengantar surat meski sudah terganti kan dengan benda kotak bercahaya.

Untuk Ibu Pertiwi, Jangan lagi bersedih. Jangan lagi kau sakit hati. Aku tau, teman-temanku bahkan mungkin aku sudah menyakitimu. Tapi, maafkan atas kelalaian kami. Maafkan atas segala kurang kami. Kami, menyayangimu teramat sangat.

Dan terakhir untuk seluruh cerita yang ku lalui, Terimakasih sudah memberi warna. Terimakasih sudah ada dihatiku dan menjadi cerita yang padu. Terimakasih kawan! Kalian semua terhebat dan tetap terhebat.

Semua akan berubah bila kau berusaha. Bukan hanya sekedar berdoa tanpa usaha.

Terimakasih,

Jumat, 28 Desember 2018

Rakyat aseran

Aseran merupakan kata lain dari seseorang yang mudah marah. Apa jadinya bila rakyat menjadi aseran?

Di sebuah kelompok atau negara biasanya di pimpin oleh satu orang yaitu pemimpin Dan diikuti oleh sekumpulan orang yang biasanya di sebut rakyat. Rakyat aseran adalah rakyat yang mudah marah. Menuntut lebih dan biasanya selalu menyalahkan pemerintah atas apa yang bukan kehendak pemerintah tersebut.

Rakyat aseran biasanya juga bagian dari tim kontra sang pemimpin. Tak perlu saya beri contoh lagi karna di Indonesia pun masih banyak Rakyat aseran.

'Bukannya rakyat juga punya hak untuk menuntut lebih pada pemimpin?'

Begini kawan. Definisi menuntut lebih menurut setiap orang itu berbeda. Tapi menurut saya, menuntut lebih dalam hak kebebasan berpendapat atau hak kemanusiaan lainnya. Bukan malah seorang rakyat yang pengangguran lalu menyalahkan pemerintah. Memang banyak para sarjana yang pengangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan. Tapi itu bukan sepenuhnya salah pemerintah.

Kesimpulannya, Jadilah rakyat yang bijak. Setidaknya jangan merepotkan rakyat lainnya yang mulai bijak terhadap pemerintahan Indonesia yang memang naik-turun. Dan semoga ditahun depan banyak rakyat yang mengerti betapa sulitnya memimpin negara yang rakyat tak menerima pemimpinnya sediri.

Maaf bila sedikit menyinggung. Terimakasih sudah baca :)