Angka-angka yang kau susun untuk membuat kau utuh sebentar lagi akan runtuh. Kau akan tergantikan dengan Adikmu nanti. Ikhlaskan semua yang sudah kau lakukan untukku dan untuk seluruh orang yang menemanimu. Kau jangan risau. Aku terjatuh, Aku berubah, dan sampai Aku menjadi Aku yang ditunggu mama-ayahku itu saat ini bersama mu. Menemanimu hingga kau diganti. Aku tak akan memberi kan selamat datang pada Adikmu nanti. Karna aku terlalu mencintaimu. Maksudku, kau terlalu banyak menyimpan memori untukku dan terutama untuk negeri ku.
Negeri yang sangatku cinta, yang sangat ingin ku buat harum namanya ini sedang berduka. Banyak sakit yang mereka rasakan dan kau tetap menemaninya bagai pak pos yang tetap setia mengantar surat meski sudah terganti kan dengan benda kotak bercahaya.
Untuk Ibu Pertiwi, Jangan lagi bersedih. Jangan lagi kau sakit hati. Aku tau, teman-temanku bahkan mungkin aku sudah menyakitimu. Tapi, maafkan atas kelalaian kami. Maafkan atas segala kurang kami. Kami, menyayangimu teramat sangat.
Dan terakhir untuk seluruh cerita yang ku lalui, Terimakasih sudah memberi warna. Terimakasih sudah ada dihatiku dan menjadi cerita yang padu. Terimakasih kawan! Kalian semua terhebat dan tetap terhebat.
Semua akan berubah bila kau berusaha. Bukan hanya sekedar berdoa tanpa usaha.
Terimakasih,